Minggu, 13 September 2015

tower masjidil Haram jatuh dan menimppa para jamaah haji indo.

Buatlah blogger dengan tampilan cantik di sini www.denomex.blogspot.com
MEKKAH, KOMPAS.com — Jatuhnya alat berat proyek (crane) di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (11/9/2015) sekitar pukul 17.30, diawali dengan adanya angin kencang dan hujan deras. Saking derasnya, air hujan dilaporkan masuk hingga ke dalam masjid yang dikelilingi alat berat proyek tersebut. Saat itu, jemaah tengah melakukan persiapan shalat maghrib di masjid terbesar di Arab Saudi tersebut.
"Tiba-tiba, terdengar suara dentuman seperti petir," cerita Azalzuli, anggota jemaah Indonesia asal Medan, kepada TV One, Sabtu (12/9/2015).
Zuli menceritakan, alat berat tersebut jatuh dan menimpa lantai tiga tempat ibadah umat Islam tersebut. Tak pelak, alat itu menimpa bangunan dan juga jemaah yang berada di sana.
"Lalu, jemaah berlarian. Ada yang tertimpa beton. Saya melihat ada anggota tubuh yang terputus," ujarnya.
Seorang anggota jemaah asal Medan, Sumatera Utara, dilaporkan sempat terinjak-injak.
Sesaat setelah itu, aparat Mekkah pun datang ke lokasi. Para anggota jemaah yang selamat pun dilaporkan sempat mendekati lokasi kejadian dan memeriksa apakah ada anggota keluarga atau rekan yang turut menjadi korban.
Tim medis pun segera melarikan para korban tewas dan korban luka ke rumah sakit-rumah sakit terdekat. Di sana, mereka mendapatkan perawatan.
Saat ini, lokasi Masjidil Haram telah disterilkan. Tak ada anggota jemaah yang boleh beraktivitas di sana untuk sementara waktu.
Sebanyak 87 orang meninggal, 184 luka
Akibat peristiwa ini, sebanyak 87 anggota jemaah dilaporkan meninggal dan 184 orang lainnya menderita luka-luka. Sebanyak dua dari 87 korban meninggal berasal dari Indonesia. Keduanya berasal dari embarkasi Sumatera Utara dan Jawa Barat.
Tak hanya itu, lebih dari 20 anggota jemaah asal Indonesia pun turut menjadi korban luka.
"Anggota jemaah asal Indonesia ditangani dengan baik. Penanganan cepat sekali. Korban datang, langsung ditangani," ujar Anwar, anggota jemaah asal Indonesia, kepada Metro TV, Jumat.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah telah bergerak menuju Mekkah untuk mendampingi para korban luka asal Indonesia.
Proyek jangka panjang
Pemerintah setempat memang tengah melakukan perluasan tempat ibadah tersebut menjadi 400.000 meter persegi. Alat-alat berat proyek tersebut tampak di sekeliling masjid. Masjidil Haram kelak dapat menampung 2,2 juta anggota jemaah. Proses ini akan rampung pada 2016.
Saat ini, Masjidil Haram "hanya" mampu menampung sekitar 800.000 anggota jemaah setiap tahunnya.
Selama musim ibadah haji, jemaah dilaporkan memadati masjid tersebut pada hari Jumat. Waktu terpadat ialah saat shalat maghrib hingga tengah malam. Alasannya, cuaca di sana bersahabat pada waktu tersebut.

22nd anniversary of the official recognition of French traditional bread

Buatlah blogger dengan tampilan cantik di sini www.denomex.blogspot.com
t’s difficult to appreciate something as humble as a loaf of bread--the transformative powers of yeast, the unequivocal and even legal necessity of proper kneading--without having tried to bake one yourself. So while artist Matt Cruickshank sketched today’s Doodle, we tried. A lot.
There's nothing quite like freshly baked bread. Its magic transcends the sum of its parts: the crunch of the crust, the spring of the crumb; the way its scent suffuses the air with warmth.
I've baked sporadically since I first tried the bread recipe in a cookbook my aunt gave me when I was a child, and my love of bread and baking was nurtured by my father's delicious weekend breads. When I joined the doodle team last year, I hadn't baked in a while, but in short order discovered that several of my teammates were active bakers. There were often fresh baked treats passed around at our Tuesday morning brainstorming sessions, and, my interest rekindled, I began taking to the oven regularly.
After several months, I had yet to attempt the true test of a baker's skill: the baguette. I went to work, researching recipes and techniques, poring over pictures, visiting local bakeries, and trying my hand every weekend. I baked baguettes until I had no room left to store them.
The perfect baguette--if it exists--is elusive, and the French bakers capable of producing anything close are true artisans. To celebrate the French government’s 1993 décret pain, we offer a look into our enthusiastic, sometimes moderately successful, often mutated attempts at proper French bread.
Jonathan Shneier, Doodle Engineer and Baker in Residence
the rise
stretching and folding
nope
some of our finest work

Jumat, 11 September 2015

POKEMON GO

Buatlah blogger dengan tampilan cantik di sini www.denomex.blogspot.com
Travel between the real world and the virtual world of Pokémon with Pokémon GO for iPhone and Android devices! With Pokémon GO, you'll discover Pokémon in a whole new world—your own! Pokémon GO will use real location information to encourage players to search far and wide in the real world to discover Pokémon.
The Pokémon video game series has used real-world locations such as the Hokkaido and Kanto regions of Japan, New York, and Paris as inspiration for the fantasy settings in which its games take place. Now the real world will be the setting!
The Pokémon video game series has always valued open and social experiences, such as connecting with other players to enjoy trading and battling Pokémon.Pokémon GO’s gameplay experience goes beyond what appears on screen, as players explore their neighborhoods, communities, and the world they live in to discover Pokémon alongside friends and other players.
You can watch the video at the top of the page to better understand the Pokémon GO experience.
A small device called a Pokémon GO Plus will enable Pokémon GO players to enjoy the game even when they’re not looking at their smartphone. The device connects to the smartphone via Bluetooth and notifies the player about events in the game—such as the appearance of a Pokémon nearby—using an LED and vibration. In addition, players can catch Pokémon or perform other simple actions by pressing the button on the device. Pokémon GO Plus is being developed and manufactured by Nintendo Co., Ltd.
Pokémon GO is being developed by Niantic, Inc. Originally founded by Google Earth co-creator John Hanke as a start-up within Google, Niantic is known for creating Ingress, the augmented reality mobile game that utilizes GPS technology to fuel a sci-fi story encompassing the entire world. Ingress currently has 12 million downloads worldwide.
Niantic, Inc., The Pokémon Company, and Nintendo Co., Ltd., will all contribute to the Pokémon GO project.
Furthermore, Junichi Masuda of Game Freak Inc., the game director of the Pokémon video game series, is also contributing to the project. He is hard at work ensuring that the fun of Pokémon makes its way into this new project, and is also looking to come up with new kinds of gameplay while thinking of ways to connect this project with the main series of Pokémon video games.
Pokémon GO will be available for download at no charge on the App Store and Google Play. In-app purchases will be available.
Look forward to much more information about Pokémon GO leading up to its launch in 2016!


MODRIS 2015 Indramayu

Buatlah blogger dengan tampilan cantik di sini www.denomex.blogspot.com
Modris SASI 2015 Indramayu, menggelar kembali lomba kepramukaan yang bertajuk Make Our Dreams Real In Scout. 

jangan lupa ikuti kegiatannya, kirim regu anda sebanyak banyaknya, ada hadiah juga loh..
se jawa barat, pendaftaran sudah lama dibuka, ayo buruan daftarkan gugus depan kalian

contac person : 087728832710

pendaftaran ditutup tanggal 19 September 2015

20 SEPTEMBER 2015 akan segera hadir modris Sasi 2015 



Ame No Pianist Fiksi (cerpen) FF

Buatlah blogger dengan tampilan cantik di sini www.denomex.blogspot.com

                                                                        Ame No Pianist                 







Seperti biasa kegiatan gereja setiap minggu dimulai. Seorang pianist perempuan yang selalu mengiringi nyanyian gereja, dengan lembut dia menyentuh tuts piano , tanpa ku sadari aku selalu memperhatikan wajahnya, senyumnya, sekarang telah aku sadari sekarang dia sudah tumbuh dewasa, kami bukan sahabat ataupun teman masa kecil, hanya saja kami selalu beribadah di gereja yang sama sejak kami masih kecil. Ingin sekali aku dekat dengannya, tapi masih ada keraguan untuk mendekatinya.

“WOI BEBEK” Teriak gadis disebelahku.

“Hah?apa kus?” Ucapku kaget.

“Kus kus lu kira gue kue kukus” Ucapnya manyun.

“Emang bener ya lu mirip tikus,liat aja mulut lu sekarang”

“Lu liatin apaan sih ??????....”

“Kepo lu!”
“Liatin Srikandi sedang memainkan piano” Batinku

“Pelit lu kak.. bete gua sama lu”

“Ya elah ngambek, jangan ngambek dong gua ga ada temennya nih”

“Stttt diem ya” Ucap ibuku.

“Ya mah..” Ucapku dan gadis disebelah ku bersamaan.

Gadis yang ada di sebelahku itu adalah adik ku, Shania Junianatha Angelic dan ibuku, Shania Gracia Angelic dia istri dari ayahku, Nino Hartanto Angelo. umurku dan umur adikku hanya selisih 1 tahun.

Kegiatan gereja pun berakhir, sebelum ku beranjak pulang, orang tua ku menyempatkan diri untuk mengobrol bersama dengan keluarga “Srikandi”.

Eh kak.. tuh cewe cantik tau!” Adikku memberi tau.

“Ga ah biasa aja..” Jawab ku.

“Ga normal ya lu??.."

"Gua normal kus!" Hentakku.

Sembari asik mengobrol dan bercanda dengan adikku, tatapan ku tak lepas darinya yang tepat berada di sisi samping kanan ibunya, dia sedang memegang erat tangan sang ibu, dan mengikuti perbincangan dengan keluarga ku. minggu demi minggu aku lewati tapi keadaan seperti ini tidak berubah, seperti biasa aku hanya mampu melihatnya dari kejauhan.

Minggu ini terasa aneh bagiku. saat acara gereja akan segera mulai, aku tidak melihatnya "kemana dia". akhir-akhir ini dia sering terlihat tidak mengikuti acara gereja.

"Mungkin dia sedang sakit" helaku.

Aku juga seorang pianist, aku sering menggantikan posisi-posisi pianist yang tidak mengikuti acara gereja. Pada minggu ini aku menggantikan dia sebagai pengiring lagu, sering kali aku mengarang beberapa lagu. lagu yang paling aku sukai adalah lagu yang berjudul "Ame No Pianist" yang artinya Sang Pianist Hujan, lagu karanganku sendri.

Minggu ke 2, hal yang sama masih terulang kembali, aku masih belum melihatnya.

                Malampun akhirnya tiba, aku hanya berdua dengan adikku, kedua orang tuaku sedang pergi keluar kota beberapa hari ini. Sambil memikirkannya, akupun melantukan sebuah lagu dengan menggunakan piano.

"Di musim semi angin lembut berhembus.." Hingga lagu selesai.

"Ih.. kok lagunya enak? Judulnya apaan??.." Tanya adikku.

"Judulnya Tooku ni itemo, eh tikus lu ga laper??? Udah malem nih gua belum makan!".

“Iya nih laper, tapi ga ada makanan didapur".

"Yaudah yuk beli nasi goreng diluar”

"Pizza aja pizza, burger  delivery.. ribet amat kudu keluar".

"Eh kus gua ga ada duit beli makanan kek gitu! Kalo ga mau nasi goreng yaudah gua cari makanan sendiri " Ucapku sambil bergegas pergi meninggalkan rumah

"Kudu bisa beli pizza, eeeehhh kok pergi, yaudah lah LAPERNYA GA JADI!! PELIT!!" Ucapnya kecewa dan marah, sambil menahan lapar "kruuukkk.."bunyi perut.

30 menit kemudian.

"Aku pulang, ehhh ngapain lu kaya gitu!!!" Sambutanku sembari terkaget.

"Lapeeeerrrrrrr...!!!!"kruuuk~ Jawab adikku sambil duduk memeluk kakinya dan menghadap ke tembok.

"Makanya jangan sombong, untung gua beli 2".

"Iya deh maaf ya beeekk...".

"Nihhhh makan!!".

Aku berharap diminggu ke 3, aku bisa bertemu dengannya, aku melanjutkan bermain piano, setelah itu aku melanjutkan skripsiku.
               
Aku sangat menantikan hari minggu dimana aku bisa bertemu dengannya, hari demi hari ku lewati. Dimana aku harus fokus dengan masalah skripsi, dan tugas-tugas yang di berikan oleh dosen ku.
Hari minggu yang ku tunggu akhirnya tiba, acara gereja akan segera dimulai. Keluarga ku menempati barisan kedua dari depan, sedangkan keluarga ”Srikandi” menempatkan di barisan pertama.

“ayah, itu keluarganya “Srikandi” kan???..” Tanyaku kepada ayahku.

"iya benar, memangnya ada apa?" Ayahkku menjawab.

"engga, tidak ada apa-apa kok"

Aku belum melihatnya, 5 menit kemudian dia datang bersama kakaknya, sepertinya dia tidak terlihat seperti biasa, kali ini wajahnya terlihat sedih dan murung. Sembari beribadah terkadang aku mencuri pandang untuk memandangnya, aku melihatnya menjatuhkan air mata, acaranya pun selesai.

"Kamu bisa kemari sebentar?"disebuah ruangan, tanya petugas gereja.

"Bisa bisa"jawabku sambil berjalan kearah petugas.

Akupun berjalan cepat ke arahnnya, dan memasuki ruangan. Aku pun terhentak kaget karena aku melihatnya. Kami berada diruangan yang sama, hal itu makin memmbuat ku bingung dan penasaraan.

"Apa yang akan terjadi" batinku.

"Ok baik kalian berdua sudah ada disini, sekarang saya ingin memberi tau sesuatu, baru saja kemarin saya mendapat telpon dari teman saya, yang memiliki konser acara rohani. Teman saya meminta tolong kepada saya, untuk mengirimkan team paduan suara ke acaranya, kami sudah memilih team paduan suaranya, dan kami juga mengirimkan pianist-pianist untuk mengiring team paduan suara. Kami memilih kalian berdua, apa kalian siap dan sanggup?"

“Kira-kira acaranya kapan om?" Srikandi bertanya.

"Minggu depan, dari jam 3 sore hingga jam 8 malam" Jawab petugas gereja, sambil melihat jam.

"Aku siap, tapi itu terlalu singkat, apa kita bisa?" tanyaku.

"Mungkin bisa kalo berusaha" Srikandi menjawab.

"Jadi apa kalian bisa dan sanggup?".

"Bisa.." Jawab kami berdua.

"Ok sekarang saya akan memberikan data data lagunya, nanti kalian pilih dan atur, saya ada acara mendadak jadi kalian saya tinggal dulu, jika kalian bingung telpon saya."

Petugas gereja pun lari tergesah gesah, dan memberikan kami data-data, kami pun memilh milih lagu.
Sekian lama kami memilih akhirnya kami menemukan lagu yang pas dan cocok.

"Kak kayakny ini cocok, coba deh lihat?" Srikandi menjukan sebuah kertas.

"Coba aku lihat,... hmm iya ini cocok" jawab ku sambil gugup.

"Yaudah kak sekarang belajar kuncinya".

"Ok.."

Kami berdua, sama-sama memainkan piano, aku berharap aku bisa lebih dekat lagi dengannya dengan cara seperti ini.

"Kak udah dulu ya, besok kita lanjut latihan lagi."

"Yaudah.."

"Ok, aku pulang duluan ya kak?" Tanya Srikandi sambil tersenyum dan tertawa.

"Iya.."
"Hati-hati ya.."batinku

"Oh iya lupa, kak minta kontak personnya, tadi disuruh sama om Dedi".

"Oh ini 089618........"

"Ini kontak personku 087728......" Srikandi memberikan kertas kecil yang berisi kontak personnya.

"Oh iya makasih ya.." Ungkapanku bahagia.

Akhirnya Srikandi pun pulang dan, dia sempat melambaikan tangannya ke arahku. Aku tidak melihat wajah sedihnya saat tadi latihan, sepertinya dia pandai menyembunyikannya. Selama seminggu kami melakukan latihan bersama.
               
Akhirnya acaranya pun tiba, kami berharap acara yang kami iringi berhasil. Acara pun selesai, lalu kami beranjak pulang, aku pulang bersamanya menggunakan mobilku, kami semakin akrab, kami sering bercanda di dalam mobil.

“Aku tuh suka itu loh kak yang kuning, minion minion taukan kak?” Tanya Srikandi.

“Oh yang BABABABABANANA.. ”jawabku sambil bercanda.

“Iya hahhaha lucu kak”

“Ndel kamu manggil aku jangan pke kak, udah nama aja langsung panggil aku Alan ya?”

“Eh ga enakan toh, kak Alan kan tua dari aku”

“Cuma beda satu tahun” Elakanku.

“Ini beneran gapapa?” Tanya Srikandi, sambil memperlihakan wajah bingung.

“Gapapa..”

“Ok A..alan” Dengan gugup dan tersipu, Srikandi berkata.

“Udah ga usah malu” kataku sambil tertawa.

Kami berdua pun akhirnya terkenal, meskipun hanya sebatas dikota tempat tinggal kami, kami sering mendapat panggilan untuk mengikuti acara-acara kerohanian, kami sudah bekerja sama selama 1,5 tahun. Kini kami semakin dekat dan akrab, kami sering chatting bersama. Tapi terkadang dia tidak dapat berpartisipasi mengikuti acara kerohanian. Dia sering sekali sakit, terkadang aku menyempatkan diri untuk menjenguknya dirumah sakit.
Pada akhirnya kejasama kami berakhir, karena aku harus pergi menlanjutkan perusahaan ayahku. Selama 1 tahun aku di sini, aku dan Srikandi kini kehilang kontak semenjak aku pergi keluar kota. Meskipun aku masih berharap dia menungguku, tapi sepertinya tidak mungkin, karena aku sudah lama tidak bertemu dengannya, seperti melupakannya selama 1 tahun.

Meskipun aku sudah coba untuk melupakanya, entah kenapa aku selalu mengingatnya, melupakan itu adalah hal yang tersakit yang pernah aku alami. Selama 1 tahun aku mencoba untuk tdak menyentuh, dan melupakan piano dari hidupku, karenannya.

23 Agustus aku bersiap untuk pulang kerumah, ke kampung halamanku di Solo, aku merindukan orang-orang yang ada di sekitarku, termasuk orang tua ku yang selalu memanggil ku “Alan..” , dan “Bebek” panggilan kesayangan adikku. Aku merindukan suara mereka, aku merindukan alunan piano yang selalu membuatku tenang. Dan aku akan selalu merindukannya setiap saat dan “Srikandi”

Setibanya dirumah, aku disambut hangat oleh keluarga ku, dan aku mendapatkan pelukan hangat dari seorang adik yg sangat merindukanku.

“Ya ampun BEBEK lu kurusan!!! Stress ya?” Sapaan adikku.

“Kok tau sih Kus, gua nambah ganteng ga??” Candaanku.

“Lu nambah kek bapak-bapak, om om labil”

“Cletukan lu pedes”

25 agustus pun tiba, aku berjalan jalan mengelilingi kota Solo, dimana aku memiliki kenangan yang indah dikota ini selama aku masih disini.

Aku menuju pohon natal yang besar dikota Solo, pohon ini dibuat oleh manusia, ketika menjelang natal , tak lupa aku mengabadikan moment seperti ini, aku duduk di bawah pohon natal yang telah di sediakan kursi, aku fokus memotret kembang api yang sedang meluncur terbang ke atas dan memancarkan warnanya, intu sangat indah, aku pun lelah dan menundukan kepala ku, tidak sengaja aku memperhatikan sepasang kaki yang duduk tidak jauh dari diriku, aku pun mencium aroma parfum yang benar benar tak asing bagi ku.

“Bau parfum ini, aku jadi mengingat dia”Batinku.

Semakin lama aku menjadi penasaran, meskipun ada keraguan yang terlintas dikepalaku.
Aku pun menengok ke arahnya.
                Aku pun terkaget melihatnya, ternyata aku benar benar melihat Srikandi yang memanah hati ini, ya Srikandi ya kulihat ini, sejak dulu hingga sekarang “Andela”

“Ternyata kamu sudah sadar Alan” menyapa dengan senyuman dan suaranya yg lembut dan medhokny yang selalu membuat aku merindukannya.

“Hmm iya maafkan aku, aku tidak tau”

“Iya gapapa kok, kembang apinya bagus ya?” Andela bertanya

“Iya..” Jawab ku

Sekarang aku akan melakukannya. Ini adalah waktu yang tepat

“Aaaa.. ndell, selama ini aku mau terimakasih sama kamu, kamu penyemangat hidupku , dan aku mau jujur aku selalu memperhatikanmu saat digereja” Ungkapanku

“Aku juga selalu memperhatikanmu kok, ketika kamu pergi keluar kota aku selalu nunggu pesan dari kamu, sepertinya kamu sudah menemukan seseorang yang terbaik?”

“Iya, aku sudah menemukannya, tidak ada yang menandinginya dia sangat terbaik untukku, aku suka sama kamu!!!!”

Dia pun terkaget, dan menjawab.

“Aku.....”

dengan waktu yang bersamaan.

“Andela...”terdengar suara laki-laki.


                                                                                     


        SELESAI

tugas cerpen sekolah :D

lol

Buatlah blogger dengan tampilan cantik di sini www.denomex.blogspot.com
Hy guys, admin balik lagi selama bertahun2 kita tak bertemu.. welcome back